Sabtu, 20 September 2008

tekhnologi penangkapan udang












Teknologi Penangkapan Udang



20-09-2008
Udang terutama udang penaeid merupakan komoditi ekspor perikanan utama, mempunyai potensi yang cukup tinggi. Daerah usaha penangkapan terutama perairan Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Jawa dan Sumatera.
Udang terutama udang penaeid merupakan komoditi ekspor perikanan utama, mempunyai potensi yang cukup tinggi. Daerah usaha penangkapan terutama perairan : Papua, sebagian Maluku, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Jawa dan Sumatera.
Udang penaeid dan sejenisnya yang termasuk sumberdaya demersal, hidup didasar perairan dan gerakannya lamban dapat diusahakan dengan alat tangkap, seperti : pukat udang (baca: trawl udang); jaring tiga lapis/jatilap (trammel net); jaring insang dasar (bottom monofilament gill net); dogol/cantrang (danish seine); perangkap, jermal (stow net, tidal trap); togo, ambai, pukat tepi.
Udang barong yang habitat hidupnya di karang-karang (perairan karang) atau bebatuan dapat ditangkap dengan alat seperti : jaring insang karang (coralreef giil net); jaring hampar, bubu, tombak, pesambet.
Udang jambret/rebon dapat diusakan dengan alat tangkap seperti : sodo (push net); krakat, arat, jaring kantong bubu (bubu jermal).
Pukat Udang (BED Equipped Shrimp Net)BED singkatan By-catch Excluder Device, tidak lain adalah jaring trawl yang telah mengalami modifikasi sedemikian rupa yaitu dengan menambahkan (menempatkan) bingkai jeruji pada bagian papan atau bagian perut antara badan (body) dan kantong (baca: cod end) yang fungsinya untuk meloloskan atau menyaring hasil tangkapan.
DeskripsiPukat udang pada prinsipnya terdiri dari bagian kantong (cod end); badan (body); sayap (wing); sewakan (otter board) dan tali-tarik (warp). Desain pukat udang pada prinsipnya adalah sama dengan pukat harimau atau jaring trawl lainnya., tetapi pada pukat udang ini dilengkapi dengan BED seperti telah dikemukakan.
Teknologi PenangkapanPukat udang ini dioperasikan dengan ditarik menelusuri dasar perairan oleh kapal berukuran 100 GT atau lebih dengan anak buah (crew) lebih dari 10 orang. Lama penarikan antara 1-2 jam tergantung keadaan daerah penangkapan (trawl ground). Daerah penangkapan dipilih yang permukaannya rata, berdasar lumpur atau lumpur-pasir. Operasi penangkapan dilakukan baik pada siang maupun malam hari, tergantung keadaan.
Daerah Penangkapan Indonesia Timur (Papua dan Maluku).
Hasil Tangkapan Utama Udang jerbung (Penaeus merguensis); U. windu (P. monodon); U. dogol (Metapenaeus ensis); U. krosok (Para penaeopsis spp.)
Trawl Udang Ganda (Double-rigged Shrimp Trawls)
DeskripsiTrawl udang ganda adalah otter trawl yang dalam operasi penangkapannya menggunakan dua buah unit jaring sekaligus.
Dengan penggunaan trawl udang ganda ini terutama berpengaruh terhadap luas liputan area penangkapan. Dengan demikian diharapkan hasil tangkapannya menjadi berlipat ganda dibanding bila hanya menggunakan satu jaring.
Daerah PenangkapanPerairan Papua (Laut Arafura) dan sebagian perairan Maluku (sekitar Kep. Aru).
Teknologi PenangkapanPanjang jaring sekitar 33 m. Sedang papan trawl (otter board) berukuran 1,8 m panjang dan 1,4 m lebar, berat 500-562 kg/buah.
Dalam operasi penangkapan menggunakan kapal berukuran 300 GT, kekuatan 700 PK/HP. Mengenai tonase kapal yang dipakai ini bervariasi tergantung besar kecilnya jaring yang digunakan. Kapal untuk trawl udang ganda ini dilengkapi dengan dua derek (outriggers) yang dipasang pada kanan-kiri dari lambung kapal. Dalam keadaan operasi dengan keadaan derek yang telah dipasang terlihat seakan-akan seperti sayap.
Hasil Tangkapan Utama Udang jerbung (Penaeus merguensis); U. windu (P. monodon); U. dogol (Metapenaeus ensis); U. krosok (Para penaeopsis spp.)
Pukat Harimau (Cungking Trawl)
DeskripsiPukat harimau atau lebih dikenal Cungking Trawl adalah termasuk otter trawl kecil atau dikatakan Mini Otter Trawl.
Pukat harimau adalah tipe shrimp trawl, berbentuk bulat panjang dengan sayap pendek. Jaring trawl ini dapat digolongkan tipe Meksiko.
Teknologi PenangkapanBahan jaring yang dipakai sintetik fibre (Polyethylene). Pelampungnya dari bahan plastik, berbentuk bulat dan mengecil pada kedua ujungnya. Kapal yang umumnya digunakan berbobot 15 ton (25 PK). Papan trawl berukuran 1,33 m panjang, 0,57 m lebar dan tebal 2,5 cm, berat 27 kg/buah. Jaring trawl yang dipakai berukuran panjang sekitar 12-18 m.
Bentuk kapal Cungkring trawl ini dibuat sedemikian rupa dengan luas relatif datar. Gerakannya sangat lincah, dapat menelusuri sampai perairan yang relatif dangkal sekali.
Hasil TangkapanIkan (utama) dan udang (sampingan)
Dogol, Cantrang dan sejenisnya (Danish Seine)
DeskripsiDilihat dari bentuknya, alat tangkap ini menyerupai payang tetapi ukuran-ukurannya lebih kecil. Dilihat fungsi dan hasil tangkapannya ia menyerupai trawl, tetapi bentuknya lebih sederhana dan pada waktu penangkapan hanya menggunakan perahu layar atau perahu bermotor ukuran kecil.
Teknologi PenangkapanSetelah jaring diturunkan dan melingkari sasaran yang dituju (umumnya dengan cara menduga-duga) kemudian dengan tali panjang (slambar, haul line) ditarik ke arah perahu (baca : perahu dalam keadaan dilabuh atau berhenti). Luas dasar perairan yang dapat ditelusuri (diliput) sangat tergantung pada panjang tali slambar (warp) yang digunakan. Penarikan jaring melalui tali slambar yang pada gilirannya penaikan jaring keatas perahu dilakukan dari salah satu sisi perahu.
Dogol, cantrang atau sejenisnya dapat juga digolongkan sebagai ”jaring trawl semu” (shadow trawl); sedangkan trawl yang sebenarnya disebut true trawl.
Daerah PenangkapanPantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, Madura, Lampung.
Hasil Tangkapan Udang dan ikan demersal (petek, kerapu, sebelah, pari,cucut, gurita)
Jaring Tiga Lapis (Trammel Net)
Deskripsi Ada yang menyebutnya ”jaring gondrong”, ”jaring tilek”,”jaring kantong”, ”jaring ciker” atau untuk mudahnya disebut jatilap (jaring tiga lapis). Jaring ini terdiri dari tiga lapis, yaitu dua lapis yang diluar mempunyai mata lebih besar, sedangkan lembaran jaring yang ditengah matanya lebih kecil dan dipasangnya agak longgar.
Teknologi PenangkapanDalam pengoperasiannya jaring ini dapat dilabuh (diset) di dasar maupun dihanyutkan. Ikan-ikan yang tertangkap karena terpuntal.
Hasil Tangkapan Udang penaeid, Kuro/Senangin, Mayung, Bawal Hitam, Gulamah.
Jaring Insang Karang (Coral Reef Gill Net)
Jaring ini terutama dipergunakan untuk menangkap udang karang. Berbeda dengan jaring insang labuh lainnya, jaring insang karang ini tidak dilengkapi dengan tali ris bawah namun ada juga yang memakai tali ris bawah. Pemberat-pemberatnya berupa timah hitam diikatkan langsung pada bagian simpul jaring yang terbawah.
Daerah PenangkapanPerairan karang atau tepatnya diatas karang-karang.
Hasil TangkapanUdang barong, spiny lobster
Bubu Udang, Perangkap Setengah Lingkaran
DeskripsiBubu merupakan alat tangkap yang umum dikenal nelayan. Variasi bentuknya banyak sekali, hampir di setiap daerah perikanan mempunyai model bentuk sendiri. Bentuk bubu ada yang seperti : sangkar (eages); silinder (cylindrical); gendang, segitiga memanjang (kubus) atau segi banyak, bulat setengah lingkaran, dll. Bahan bubu umumnya dari anyaman bambu. Secara garis besar bubu terdiri dari bagian-bagian badan (body); mulut (funnel) atau ijeb, pintu.
Untuk menangkap udang barong digunakan bubu khusus yaitu bubu silindris dan bubu bulat setengah lingkaran dengan mulut ditengah-tengah atas. Semetara untuk udang penaeid, kepiting/rajungan dapat ditangkap dengan bubu udang yang bahan-bahannya terbuat dari plastik.
Teknologi PenangkapanPerangkap Setengah Lingkaran (Half Circling Traps) Pemasangan atau penanaman perangkap ini menyerupai bangunan yang membentuk setengah lingkaran dengan darat pantai. Bahan yang digunakan bisa dnegan jaring (net); kere bambu ataupun susuna batu, Prinsip penangkapan ini ialah mengahdang ikan atau biota laut lainnya yaitu pada waktu pasang mendekat pantai dan waktu surut menjauhi pantai. Pengambilan hasil dilakukan pada waktu air surut dalam keadaan kering, setengah kering atau mungkinmasih tergenag air.
Hasil Tangkapan UtamaUdang barong
Daerah PenangkapanBubu Udang : Kep. Seribu, Bali, LombokPerangkap Setengah Lingkaran : Kep. Seribu, Ambon, Banda, Kupang, Sibolga, Padang, Bengkalis, Bau-bau, Muna, Kep. Aru, Maluku Tengah, Kendari, Madura, Jawa Timur.
Sumber : Drs. Waluyo Subani, Ir. H.R. Barus. 1998/1999. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut.


Sumber Daya Alam
Pariwisata
Sosial Budaya
Investasi
Berita Lainnya
· Ribuan Ikan di Kali Lamong Mati
· DKP Tangkap 9 Kapal Illegal Fishing
· Pengelolaan Pesisir Tidak Terarah Setiap Tahun 200.000 Hektar Hutan Bakau Rusak
· Sebagian Hutan Bakau Di Tanjungpinang Terancam Punah
· Menteri umumkan produksi mineral water dari laut dalam

Tidak ada komentar: